Jumat, 15 Februari 2013

Jurnal merupakan kegiatan pencatatan yang dilakukan per periode akuntansi untuk mencatat berbagai macam transaksi dalam periode tersebut. Namun terkadang ada yang masih kesulitan dalam memahami pencatatan dalam jurnal umum. Buat adik-adik saya yang SMA, ada sedikit metode untuk kalian cepat memahami jurnal umum

Perhatikan Tabel Dibawah ini
Nama Akun

  Kas
  Utang
  Modal
  Pendapatan
  Biaya/beban
Bertambah

Debit
Kredit
Kredit
Kredit
Debit
Berkurang

Kredit
Debit
Debit
Debit
Kredit

Pahami tabel diatas, saya jelaskan sedikit
Misal saja contaohnya akun kas, mengapa bertambah ada di Debit dan berkurang ada di Kredit, apa maksudnya ? Maksudnya seperti ini, kas adalah akun harta, semua akun harta jika bertambah akan masuk ke Debit dan bila berkurang akan masuk ke Kredit. Masih belum jelas ?

Ok, saya kasih sedikit ilustrasi contoh transaksinya
"Pada tanggal 27 Oktober 2012, perusahaan mebel "ORLANDO" membeli sebuh peralatan seharga Rp. 2.000.000,00 secara tunai."

Penyelesaian :
Peralatan termasuk akun harta, kita lihat lagi diatas, semua akun harta bila bertambah maka akan dicatat dalam jurnal umum ke sebelah Debit. Maka, peralatan sejumlah Rp. 2.000.000,00 tadi kita catat ke jurnal umum sebelah Debit sesuai tabel diatas.
Dan akun pengimbangnya (kredit) kita taruh kas. Mengapa ? Kas adalah harta, dan logikanya "jika perusahaan mengeluarkan uang maka yang berkurang adalah kas."
Nah jika dianalisis menjadi seperti berikut

Lihat tabel berikut
Akun

 Peralatan
                  Kas 
 D

  2.000.000,00  

K


  2.000.000,00  

Bagaim ana sekarang, apakah sudah jelas ? Jika masih bingung bisa tanya-tanya lagi sama saya disini saya akan berusaha menjelaskannya semampu saya jika kamu mau bertanya, dengan senang hati saya akan coba menjelaskan sama adik-adik. Ok, sampai disini dulu permbelajaran akuntansi kita hari ini, terima kasih sudah mau belajara bareng.

Rabu, 13 Februari 2013


Menyusun Rekonsiliasi Bank dengan benar


Penyusunan rekonsiliasi bank
Dalam postingan sebelumnya telah dibahas tentang cara memahami konsep rekonsiliasi bank secara tepat, yaitu ulasan rekonsiliasi bank yang bersifat teori, nah pada postingan ini akan dibahas materi penyusunan rekonsiliasi bank dalam bentuk praktik yang dilustrasikan dengan kondisi yang memerlukan adanya proses rekonsiliasi bank. Jika anda ingin memahami proses penyusunan rekonsiliasi bank dengan benar, anda dapat membaca dan memahami ilustrasi berikut ini, setelah anda membaca ilustrasi soal, anda dapat membaca dan memahami pembahasan penyusunan rekonsiliasi bank yang terletak dibawah ilustrasi tersebut. Berikut ini adalah ilustrasi soal:
Saldo Kas PT Prima sentosa menurut catatan buku besar kas per 31 Agustus 2011 adalah sebesar Rp 65. 200. 000 sedangkan menurut rekening koran yang diterima dari bank sebesar Rp 78.400.000, setelah diadakan pemeriksaan, penyebab perbedaan tersebut adalah:
1. Bank telah menagih piutang wesel perusahaan nominal Rp 13.000.000 bunga Rp 1000.000 dan Bank membebani biaya penagihan Rp 600.000
2. PT Prima sentosa tertanggal 30 Juli 2011 mengirim uang ke Bank Rp 6.000.000 belum tercatat dalam rekening koran.
3. Perusahaan menerima pelunasan piutang Rp 2.000.000 belum disetor ke Bank
4. Perusahaan menerima cek dari debitur sebagai pelunasan utangnya Rp 2.000.000. Cek tersebut disetor ke Bank, tetapi ditolak oleh bank karena tidak ada dananya.
5. Cek yang belum diuangkan Rp 12.000.000
6. Perusahaan mengeluarkan cek untuk mengisi kas kecil Rp 2.000.000 tetapi oleh bagian akuntansi dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
7. Bank memberi jasa giro sebesar Rp 1.500.000 dan membebankan biaya administrasi Rp 400.000 Suatu potongan PPh atas jasa giro Rp 300.000
8. Cek atas nama PT Aula sebesar Rp 3000.000 ternyata dicatat oleh bank sebagai pengurang saldo PT Prima Sentosa dalam rekening koran yang diterima PT Prima Sentosa.
9. PT Prima Sentosa mengeluarkan cek Rp 4.000.000 tetapi dicatat oleh bank dalam rekening PT Indomart, sehingga tidak muncul dalam rekening koran yang diterima oleh PT Prima Sentosa.

Diminta: Buatlah rekonsiliasi menurut saldo kas yang sebenarnya.

Pembahasan Rekonsiliasi Bank:

1. Hasil penagihan piutang wesel oleh bank RP 13.000.000 dengan bunga Rp 1000.000 dan beban penagihan Rp 600.000 belum dicatat perusahaan. Sehingga saldo kas perusahaan belum termasuk hasil penagihan RP 13.000.000 ditambah Rp 1000.000 dikurangi Rp 600.000, Oleh karena itu saldo kas perusahaan harus ditambah Rp 14.000.000 dan dikurangi Rp 600.000
2. Setoran dalam proses Rp 6000.000.Setoran ini belum diterima oleh bank saat penutupan rekening koran, sehingga saldo rekening koran harus ditambah sebesar Rp 6000.000
3. Kas belum disetor Rp 2000.000. Berarti saldo rekening koran belum Rp 2000.000, Sehingga saldo rekening koran harus ditambah sebesar Rp 2000.000
4. Cek kosong Rp 2000.000 . Cek yang disetor ke bank tidak ada dananya sehingga tidak menambah saldo rekening koran. Hal ini sudah menambah saldo rekening perusahaan, sehingga dalam rekonsiliasi bank, saldo perusahaan dikurangi Rp 2.000.000
5. Cek yang belum diuangkan Rp 12.000.000. Hal ini menunjukan saldo perusahaan sudah dikurangkan dengan pengeluaran cek, tetapi saldo rekening koran belum dikurangkan karena cek tersebut belum diuangkan. Sehingga dalam rekonsiliasi bank, saldo rekening koran dikurangi Rp 12.000.000
6. Pengeluaran cek senilai Rp 2000.000 untuk mengisi kas kecil salah dicatat dalam penerimaan kas. Hal ini seharusnya dicatat dalam pengeluaran kas Rp 2000.000 akan tetapi dalam catatan, kas bertambah Rp 2000.000 sehingga dalam pembetulan saldo kas catatan perusahaan harus dikurangi 2 kali dari pengeluaran yaitu sebesar Rp 4.000.000
7. Bank memberi jasa giro Rp 1.500.000 membebani biaya administrasi Rp 400.000 dan pajak penghasilan sebesar Rp 300.000. Artinya dalam rekening koran sudah termasuk penambahan Rp 1.200.000 dan pengurangan Rp 400.000. Jumlah ini belum tercatat dalam catatan perusahaan, sehingga dalam pembetulan catatan perusahaan harus ditambah Rp 1.200.000 dan dikurangi Rp 400.000.
8. Koreksi kesalahan Rp 3000.000. Cek atas nama PT Aula sebesar Rp 3000.000 dicatat sebagai pengurang dalam rekening koran PT Prima sentosa, sehingga dalam rekonsiliasi bank saldo rekening koran PT Prima sentosa ditambah Rp 3000.000
9. Koreksi kesalahan Rp 4000.000 cek atas nama PT Prima sentosa sebesar Rp 4000.000tidak dicatat dalam rekening koran PT Prima sentosa sehingga dalam rekonsiliasi bank saldo rekening koran PT Prima sentosa dikurangi Rp 4000.000

Berdasarkan analisis diatas, maka dapat dibuat rekonsiliasi bank menurut saldo kas yang sebenarnya sebagai berikut:
PT PRIMA SENTOSA
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Agustus 2011

Saldo menurut rekening koran per 31 Agustus 2011...................Rp 78.400.000
Ditanbah:
- Setoran kas dalam perjalanan.............Rp 6000.000
- Kas yang belum disetor .....................Rp 2000.000 
- Kesalahan pencatatan .......................Rp 3.000.000+

                                                                                                    Rp 11.000.000 +
Dikurangi:
- Cek yang masih beredar ..................Rp 12.000.000
- Kesalahan Pencatatan .....................Rp 4.000.000 +
                                                                                                   Rp 16.000.000 -
Saldo yang Benar.....................................................................Rp 73.400.000

Saldo menurut catatan perusahaan per 31 Agustus 2011..............Rp 65.200.000
Ditambah:
- Penerimaan Piutang .....................Rp 13.000.000
- Pendapatan Bunga .......................Rp 1.000.000
- Jasa Giro .....................................Rp 1.200.000 +
                                                                                                   Rp 15.200.000 +
                                                                                                   Rp 80.400.000
Dikurangi:
- Beban Penagihan ......................Rp 600.000
- Cek Kosong................................Rp 2.000.000
- Kesalahan Pencatatan................Rp 4.000.000
- Biaya Administrasi Bank............Rp 400.000 +
                                                                                                   Rp 7.000.000 -

Saldo yang Benar.....................................................................Rp 73.400.000

arus kas

Laporan Arus Kas

  1. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.
Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.

 
  1. BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

 
Metode Langsung
              
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
         
  Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :      
  Kas yang diterima dari pelanggan  
951.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membeli persediaan 
555.200  
    
   Kas untuk membayar biaya operasi 
259.800  
    
   Kas untuk membayar biaya bunga 
14.000
    
   Kas untuk membayar pajak 
29.000  
    
     
858.000  
   
  Aliran kas bersih dari kegiatan operasi   
93.000  
  
         
  Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :      
  Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi  
75.000  
   
  Kas keluar untuk membeli peralatan  
(157.000) 
   
      
(82.000) 
  
  Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi     
         
  Aliran kas dari kegiatan keuangan :      
  Kas yang diterima dari penjualan saham  
160.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membayar dividen 
23.000  
    
   Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  
    
     
148.000  
   
  Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan   
12.000  
  
  Kenaikan kas   
23.000  
  
  Saldo kas pada awal tahun   
26.000  
  
  Saldo kas pada akhir tahun  
49.000  
  
             

 
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.

 

 
SOAL LATIHAN


Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu kegiatan investasi adalah transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan pendanaan/keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi besarnya hutang jangka panjang dan kepentingan pemilik perusahaan. Anda diminta untuk :
  1. Menentukan apakah masing-masing transaksi di bawah ini merupakan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
  2. Menentukan apakah telah terjadi penambahan atau pengurangan atau tidak memepengaruhi kas perusahaan.

     
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
1.
2.
3.
4.


5.
6.
7.


8.
Membayar biaya sewa ruangan
Membayar dividen kepada pemilik
Membayar gaji karyawan
Membeli barang dagangan dan membayar harga barang
Menjual barang dan menerima hasilnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya
Membeli aktiva tetap dan membayarnya dengan mengeluarkan saham
Menjual saham perusahaan di atas harga nominal 
Kegiatan OperasiPengurangan
No. 
Transaksi 
Jenis Kegiatan 
Pengaruhnya 
9.
10.
11.
12. 
Membayar bunga pinjaman obligasi
Meminjam uang dari bank
Membayar hutang obligasi
Membayar hutang dagang
  


Metode Tidak Langsung
              
  
PT ABC 
  
  
LAPORAN ARUS KAS 
  
  
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 
  
  
(dalam Rupiah) 
  
         
  Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :      
  Laba bersih menurut laporan laba rugi 
90.500  
   
  Ditambah :      
   Biaya depresiasi 
18.000  
    
   Penurunan persediaan kantor 
8.000  
    
   Kenaikan hutang jangka pendek 
16.800  
    
   Kenaikan hutang biaya 
1.200  
    
     
44.000  
   
  Dikurangi :      
   Kenaikan biaya dibayar dimuka 
1.000  
    
   Kenaikan piutang usaha 
9.000  
    
   Penurunan hutang pajak 
1.500  
    
   Laba penjualan aktiva tetap 
30.000  
    
     
41.500  
   
  Aliran kas bersih dari kegiatan operasi   
93.000  
  
         
  Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :     
  Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi  
75.000  
   
  Kas keluar untuk membeli peralatan  
(157.000) 
   
      
(82.000) 
  
  Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi      
         
  Aliran kas dari kegiatan keuangan :     
  Kas yang diterima dari penjualan saham  
160.000  
   
  Dikurangi :      
   Kas untuk membayar dividen 
23.000  
    
   Kas untuk membayar hutang obligasi 
125.000  
    
     
148.000  
   
  Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan  
12.000  
  
  Kenaikan kas   
23.000  
  
  Saldo kas pada awal tahun   
26.000  
  
  Saldo kas pada akhir tahun   
49.000  
  
              


Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.


  1. DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi yang relevan sebagai berikut :
No. 
Menyusun Arus Kas Dari
Informasi yang Relevan 
1. 
Kegiatan Operasional
  1. Laporan Laba Rugi
  2. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar
  3. Saldo awal dan saldo akhir hutang lancar selain hutang dividen
  4. Data tambahan (jika ada)
2. 
Kegiatan Investasi
  1. Saldo awal dan saldo akhir investasi dan aktiva tetap
  2. Data tambahan (jika ada) 
3. 
Kegiatan Keuangan 
  1. Saldo awal dan saldo akhir dari Modal dan Hutang Jangka Panjang serta Laba Ditahan
  2. Saldo awal dan saldo akhir Hutang Dividen
  3. Data tambahan (jika ada) 

 

 
  1. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Semula banyak pengguna laporan keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.
Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
  1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
  2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
  3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
  4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
  5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
  6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
  7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
  8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.